Selasa, 22 Mei 2012

 

 KIRANA

Kucoba memahami tempatku berlabuh Terdampar dikeruhnya satu sisi dunia Hadir di muka bumi tak tersaji indah Kuingin rasakan cinta... Lusuh lalu tercipta mendekap diriku Hanya usang sahaja kudamba Kirana Ratapan mulai usang, nur yang kumohon Kuingin rasakan cinta.. Manis seperti mereka... Ayah bunda tercinta satu yang tersisa Mengapa kau tiupkan nafasku ke dunia Hidup tak kusesali mungkin kutangisi Kuingin rasakan cinta... Peluhkupun mengering menanti jawaban Tak akan pernah usai cintaku padamu Hanya kata yang lugas yang kini tercipta Kuingin rasakan cinta... S'makin jauh kumelangkah S'makin perih jejak langkahku Harikupun semakin sombong Meski hidup terus berjalan.... terus berjalan Kirana jamah aku jamahlah rinduku Hanya wangi terurai yang dapat kucumbu Ayah bunda tercinta satu yang tersisa Mengapa kau tiupkan nafasku ke dunia Hidup tak kusesali mungkin kutangisi Kuingin rasakan cinta Manis seperti mereka Tulus seperti adanya Suci seperti dirimu Ingin rasakan cintamu Kirana jamah aku jamahlah rinduku Tak akan pernah usai cintaku padamu Hanya kata yang lugas yang kini tersisa Kuingin rasakan cinta......

Master of glands


Hipofisis, organ kecil yang menjuntai di bawah dasar otak, adalah sebuah kelenjar yang banyak berperan dalam aktivitas berbagai hormon. Kelenjar yang hanya berbobot 0,5 gr ini terlindung dalam ruang yang dikenal sebagai sella tursika atau fossa hipofisis di dasar tengkorak. Hipofisis terdiri atas 2 lobus, anterior dan posterior dan secara anatomis berhubungan langsung dengan hipotalamus. Hipotalamus sendiri terbagi atas 3 zona yaitu lateral, medial dan paraventrikuler. Magnocellular neurosecretory cells, salah satu kelompok sel pada zona paraventrikuler hipotalamus, memiliki axon yang berjalan turun ke hipofisis lobus posterior.
            Magnocellular neurosecretory cells, melepaskan 2 macam neurohormon, oksitosin dan vasopresin ke dalam sirkulasi. Oksitosin dilepaskan saat proses persalinan dan menyeba
bkan uterus berkontraksi. Hormon ini juga menstimulasi keluarnya air susu dari kelenjar mammae. Oksitosin juga dapat dilepaskan dengan sensasi somatik yang diakibatkan oleh hisapan bayi saat sedang disusui. Vasopresin, juga disebut dengan antidiuretic hormone (ADH) berperan dalam regulasi cairan dan osmolaritas. Dalam keadaan dehidrasi di mana volume darah menurun dan osmolaritas meningkat, vasopresin akan dilepaskan dan akan memerintahkan ginjal untuk meretensi cairan dan mengurangi produksi urin.
            Tidak seperti lobus posterior, lobus anterior hipofisis adalah kelenjar yang menghasilkan bermacam-macam hormon yang bertugas meregulasi sekresi hormon-hormon kelenjar lain. Kelenjar-kelenjar berikut ini bekerja di bawah pengaruh hipofisis: gonad, adrenal, tiroid dan mammae. Sedemikian luasnya peran hipofisis membuat kelenjar ini mendapat julukan “Master of Gland”. Meskipun demikian, hipofisis anterior tetap di bawah kontrol hipotalamus yang diperankan oleh parvocellular neurosecretory cells di zona paraventrikuler.
Berikut ini adalah hormon yang dihasilkan oleh hipofisi lobus anterior dan efek yang ditimbulkannya.

Hormon
Target
Efek
Follicle-stimulating hormone (FSH)
Gonad
Ovulasi, spermatogenesis
Luteinizing hormone (LH)
Gonad
Ovulasi, maturasi sperma
Thyroid-stimulating hormone (TSH) atau thyrotropin
Tiroid
Sekresi tiroksin (meningkatkan metabolisme)
Adrenocoticotropic hormone (ACTH) atau corticotropin
Korteks adrenal
Sekresi kortisol
Growth hormone (GH)
Semua sel
Stimulasi sintesa protein
Prolaktin
Mammae
Produksi dan sekresi air susu

            Hipotalamus berkomunikasi dengan lobus anterior hipofisis melalui hormon yang dilepaskan ke pembuluh darah kecil yang berjalan turun ke hipofisis anterior melalui tangkai hipofisis. Hubungan yang demikian ini dikenal sebagai hypothalamo-pituitary portal circulation. Hormon yang dilepaskan adalah sebagai berikut:

Thyrotropin releasing hormone (TRH) = TSH-RH
Corticotropin releasing hormone (CRH)
Gonadotropin releasing hormone (GnRH) = LH-RH
Growth hormone releasing hormone (GH-RH)
Growth hormone release inhibiting hormone (GH-RIH) = somatostatin
Prolactin releasing factor (PRF)
Prolactin release inhibiting factor (PIF)
Melanocyte stimulating hormone releasing factor (MSH-RF)
Melanocyte stimulating hormone release inhibiting factor (MSH-RIF)

            Hormon-hormon tersebut dikenal sebagai hypophysiotropic hormone. Apabila hormon hormon ini dilepaskan akan terjadi perubahan besar baik dalam fisiologi tubuh maupun otak manusia. Sebagai contoh, dalam kondisi stress psikis, periventrikuler hipotalamus akan melepaskan CRH ke hypothalamo-pituitary portal circulation yang akan memicu dikeluarkannya ACTH ke sirkulasi. ACTH akan menstimulasi keluarnya kortisol dari kelenjar adrenal. Kortisol akan menimbulkan banyak efek seperti inhibisi sistem imun, mempengaruhi metabolisme karbohidrat, lemak, protein, sistem kardiovaskuler dan lain sebagainya. Kortisol yang bersifat lipofilik ini dapat melewati sawar darah otak. Di otak hormon ini akan berikatan dengan reseptor yang mengirimkan sinyal ke hipotalamus untuk menghentikan pelepasan CRH sehingga kadar kortisol dalam darah tidak terus meningkat. (red/estiasari)